Kongres Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) XXIV yang berlangsung di Kuta pada tanggal 30-31 Maret 2011, antara lain mengesahkan 37 cabang baru, hingga jumlah cabang PDGI menjadi 224 buah. Pertambahan jumlah ini tentu sangat mengembirakan karena menunjukan perkembangan organisasi dan sebaran dokter gigi yang makin merata keseluruh pelosok Indonesia, namun bila dibandingkan dengan jumlah kabupaten/kota di Indonesia yang menurut data Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ada 497 buah, maka Cabang PDGI hanya terdapat di 45% kabupaten/kota; sisanya 273 (55%) lagi belum memiliki Cabang PDGI.
Tidak usah jauh-jauh ke luar Jawa, di wilayah Provinsi DKI Jaya saja ada kabupaten yang belum memiliki cabang PDGI, yaitu Kabupaten Kepulauan Seribu. Mungkin karena jumlah dokter giginya yang terlalu sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali yang tinggal menetap di kabupaten ini. Bila hal ini yang menjadi penyebabnya, apa yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih pada saat membuka Kongres PDGI XXIV, tentang perlunya PDGI turut memikirkan pemerataan pelayanan kesehatn gigi ke seluruh wilayah Indonesia menjadi sangat relevan.
Di hadapan peserta kongres yang terdiri dari 345 delegasi dan 154 peninjau, Menkes lebih jauh mengharapkan agar PDGI turut berperan memberikan pendidikan kesehatan gigi kepada masyarakat, serta memonitor, mengawasi, memberi saran dan koreksi terhadap pembangunan kesehatan.
Selain memiliki 224 cabang, PDGI saat ini juga menaungi 8 ikatan spesialis serta 5 ikatan peminatan. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja cabang-cabang PDGI ditinjau dari sudut tertib organisasi, administrasi keanggotaan, pengu-rusan kartu anggota, penyampaian laporan, dan iuran anggota, pada kesempatan Kongres XXIV, PB PDGI memberikan penghargaan cabang terbaik kepada PDGI Cabang Banyuwangi, Garut, dan Sulawesi Tenggara untuk katagori cabang dengan anggota sedikit. Untuk katagori cabang dengan jumlah anggota sedang, penghargaan diberikan kepada PDGI Cabang Bekasi, Surakarta, dan Palembang. Sementara untuk cabang dengan jumlah anggota besar, penghargaan diberikan kepada PDGI Malang dan Kota Semarang.
Penghargaan juga diberikan kepada PDGI Cabang Cirebon, Ambon, Kuningan, Kabupaten Semarang, Gowa, dan Tanjung Pinang sebagai cabang PDGI terbaik pelaksana program SD binaan yang saat ini jumlahnya mencapai 116 SD di seluruh Indonesia. Program yang didukung oleh PT Unilever Indonesia, Tbk. ini diikuti aktif oleh 59 cabang PDGI.
Puncak acara Kongrs PDGI XXIV adalah pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar PDGI yang baru. Setelah melalui proses dinamika demokrasi hingga lewat tengah malam, ketua lama, Zaura Rini Anggraeni, drg., MDS. terpilih kembali dengan 216 suara, sementara pesaingnya Azrial Azwar, drg., SpBM. mendapat 189 suara.
Dalam kongres ini juga diputuskan, tuan rumah untuk kongres berikutnya adalah PDGI Cabang Pontianak, sedangkan tuan rumah Rapat Kerja PDGI adalah PDGI Cabang Makassar.
*Dentamedia No 2 Vol 15 Apr-Jun 2011. Naskah: Septia Indriasari, Eriska Riyanti, Veni Takarini, Paulus Yanuar, Eko Arie Hantoro. Foto: Veni Takarini
Tidak usah jauh-jauh ke luar Jawa, di wilayah Provinsi DKI Jaya saja ada kabupaten yang belum memiliki cabang PDGI, yaitu Kabupaten Kepulauan Seribu. Mungkin karena jumlah dokter giginya yang terlalu sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali yang tinggal menetap di kabupaten ini. Bila hal ini yang menjadi penyebabnya, apa yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih pada saat membuka Kongres PDGI XXIV, tentang perlunya PDGI turut memikirkan pemerataan pelayanan kesehatn gigi ke seluruh wilayah Indonesia menjadi sangat relevan.
Di hadapan peserta kongres yang terdiri dari 345 delegasi dan 154 peninjau, Menkes lebih jauh mengharapkan agar PDGI turut berperan memberikan pendidikan kesehatan gigi kepada masyarakat, serta memonitor, mengawasi, memberi saran dan koreksi terhadap pembangunan kesehatan.
Selain memiliki 224 cabang, PDGI saat ini juga menaungi 8 ikatan spesialis serta 5 ikatan peminatan. Sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja cabang-cabang PDGI ditinjau dari sudut tertib organisasi, administrasi keanggotaan, pengu-rusan kartu anggota, penyampaian laporan, dan iuran anggota, pada kesempatan Kongres XXIV, PB PDGI memberikan penghargaan cabang terbaik kepada PDGI Cabang Banyuwangi, Garut, dan Sulawesi Tenggara untuk katagori cabang dengan anggota sedikit. Untuk katagori cabang dengan jumlah anggota sedang, penghargaan diberikan kepada PDGI Cabang Bekasi, Surakarta, dan Palembang. Sementara untuk cabang dengan jumlah anggota besar, penghargaan diberikan kepada PDGI Malang dan Kota Semarang.
Penghargaan juga diberikan kepada PDGI Cabang Cirebon, Ambon, Kuningan, Kabupaten Semarang, Gowa, dan Tanjung Pinang sebagai cabang PDGI terbaik pelaksana program SD binaan yang saat ini jumlahnya mencapai 116 SD di seluruh Indonesia. Program yang didukung oleh PT Unilever Indonesia, Tbk. ini diikuti aktif oleh 59 cabang PDGI.
Puncak acara Kongrs PDGI XXIV adalah pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar PDGI yang baru. Setelah melalui proses dinamika demokrasi hingga lewat tengah malam, ketua lama, Zaura Rini Anggraeni, drg., MDS. terpilih kembali dengan 216 suara, sementara pesaingnya Azrial Azwar, drg., SpBM. mendapat 189 suara.
Dalam kongres ini juga diputuskan, tuan rumah untuk kongres berikutnya adalah PDGI Cabang Pontianak, sedangkan tuan rumah Rapat Kerja PDGI adalah PDGI Cabang Makassar.
*Dentamedia No 2 Vol 15 Apr-Jun 2011. Naskah: Septia Indriasari, Eriska Riyanti, Veni Takarini, Paulus Yanuar, Eko Arie Hantoro. Foto: Veni Takarini
Posting Komentar untuk "BARU 45% KABUPATEN/KOTA YANG MILIKI CABANG PDGI"