Novel Baswedan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjadi korban penyiraman air keras, tepat pada saat perayaan kemerdekaan 17 Agustus 2017 dioperasi mata kirinya oleh Tim Dokter Singapura yang terdiri dari dokter mata dan dokter gigi. Keterlibatan dokter gigi dalam operasi ini dikarenakan kornea artifisial yang dibuat berasal dari gigi Novel Baswedan sendiri. Pada operasi tahap pertama ini, dokter terlebih dahulu membersihkan mata kiri dari katarak dan penyedotan cairan glukoma. Setelah itu gigi taring dicabut beserta jaringan gusinya, kemudian dibuat bakal struktur artifisial yang ditanam di dalam pipi selama dua bulan.
Pada operasi tahap berikutnya, struktur artifisial akan diambil dari pipi untuk ditanamkan di mata kiri. Dokter berharap penglihatan Novel akan pulih kembali walaupun warna mata akan terlihat tidak normal karena tampak kemerahan dengan bagian hitam yang mengecil.
Prosedur yang dijalani oleh Novel Baswedan disebut Osteo Odonto Keratoprosthesis (OOKP) yang merupakan prosedur operasi dengan tingkat kerumitan tinggi, pelopornya adalah dokter mata asal Italia Benedetto Strampelli pada tahun 60-an. Di Singapura tindakan ini pertama kali dilakukan di Singapore National Eye Center (SNEC) sejak 2004 dengan nama populer Tooth in Eye, lebih dari 30 pasien telah berhasil menjalani OOKP di SNEC.
SNEC di dalam lamannya menjelaskan prosedur OOKP. Indikasinya adalah pasien dengan kerusakan mata yang tidak bisa ditangani dengan transplantasi biasa, disebabkan reaksi alergi akut terhadap obat Sindrom Stevens Johnson, bahan kimia, akibat panas, atau operasi kornea yang gagal. Operasi dilakukan dua tahap dalam rentang 6 sampai 8 minggu.
Operasi pertama adalah pencabutan gigi taring pasien hingga ke akarnya, gigi kemudian dibentuk menjadi berbentuk kubus dengan lubang di bagian tengah, disini ditanam kornea plastik artifisial yang disebut silinder optik. Kemudian struktur ini ditanam pada pipi untuk menumbuhkan pembuluh darah baru, pada saat bersamaan, jaringan luka pada mata disingkirkan untuk diganti dengan jaringan dari mukosa pipi.
Operasi tahap kedua dimulai dengan mencabut jaringan mukosa pipi yang menutup mata, kemudian dilakukan bukaan melingkar pada kornea, selanjutnya iris dan lensa disingkirkan untuk kemudian dipasang struktur gigi yang telah ditanam di pipi pasien pada operasi sebelumnya. Struktur ini akan menyalurkan cahaya ke retina, sehingga penglihatan akan pulih kembali. Tingkat keberhasailan OOKP berdasarkan penelitian jangka panjang selama 18 tahun terhadap 181 pasien adalah 85%, di SNEC sendiri prosedur ini mampu mengembalikan penglihatan 6/12 terhadap 3/4 pasien serta 6/6 atau sempurna untuk pasien sisanya.
[Sumber : Tempo, Kabar 24; Antara; Foto: Tirto, The sunday times; Penulis, Editor : Kosterman Usri]
Posting Komentar untuk "Kornea Artifisial Novel Baswedan dari Gigi"