Pukul 22.00 tanggal 22 Januari 1950 di Coffee Shop Hotel Homann Bandung PDGI didirikan. Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut sosok R.G. Soeria Soemantri dihadirkan kembali dalam acara Peringatan Hari Ulang Tahun PDGI ke-70.
Suasana sejenak sunyi ketika
peserta acara diminta berdiri di saat lampu ruangan tiba-tiba dimatikan.
Kemudian dalam kegelapan terdengar Mars PDGI dinyanyikan yang kemudian diikuti
oleh semua peserta. Usai lagu, sosok R.G. Soeria Soemantri yang diperankan oleh
cucunya maju ke mimbar membacakan pidato, sebagaimana pernah beliau sampaikan
saat Kongres I PDGI Tahun 1950 di Jakarta.
Teman sejawat yang terhormat,
Sejawat sekalian, sungguh kami merasa
gembira sekali bahwa maksud kami sekalian pada waktu ini terlaksana. Besar hati
kami melihat para sejawat dari seluruh Indonesia dan dari segala golongan dan igama,
dapat berkumpul disini dengan keyakinan bahwa kita sekalian akan menjauhkan
segala sentimen dan akan bekerja bersama memperkuat organisasi kita dan
merundingkan segala sesuatu yang berhubungan dengan kedudukan dan pekerjaan
kita.
Saudara-saudara sekalian, sebetulnya
telah beberapa tahun oleh kami terasa keperluan untuk mendirikan suatu
organisasi di kalangan para dokter gigi di Indonesia dengan tidak memandang
bangsa, golongan, dan igama. Suatu organisasi yang betul-betul dapat mewakili
seluruh dokter gigi di Indonesia, yang akan memperjuangkan kedudukan dokter
gigi di dalam masyarakat kita dan yang dapat mengadakan usaha-usaha untuk
mempertinggi mutu keahlian kita dan mengabdikan keahlian kita kepada masyarakat
Indonesia. Tetapi saudara-saudara cita cita ini pada waktu itu tinggal tetap
cita cita belaka. Perang Dunia ke-2 pecah, yang menyebabkan pendudukan Jepang
di Indonesia. Selanjutnya negara kita dalam pergolakan revolusi yang hebat
sekali, yang bertahun-tahun lamanya, dan kita terpencar, satu sama lain
seolah-olah tidak ada perhubungan lagi.
Baharu sesudahnya penyerahan kedaulatan
pada tanggal 27 Desember 1949 kami mengangap tiba waktunya untuk menjelmakan
cita cita kami itu. Pada tanggal 22 Januari 1950 kami mengadakan acara rapat di
Bandung, dimana semua sejawat du Bandung diundang. Ternyata dalam
pertemuan tersebut, bahwa cita-cita kami
ini mendapat sambutan hangat sekali dari semua hadirin. Pada malam itu juga
diputuskan untuk mendirikan Perkumpulan Persatuan Dokter Gigi Indonesia,
disingkatkan PDGI, yang bertujuan memajukan ilmu ketabiban gigi di Indonesia
serta menyumbangkan keahlian untuk kepentingan rakyat di Indonesia.
Sejawat yang terhormat, harap jangan
salah mengerti, bukanlah maksud kami di Bandung untuk memandang kami sebagai
pengurus besar. Kami memberanikan diri untuk bertindak oleh karena harus ada
yang mulai, harus ada yang mengambil inisiatif untuk mengerakan teman sejawat
ke arah suatu organisasi, dimana semua dokter gigi dari segala golongan,
bangsa, dan igama mendapat tempat yang sejajar.
Pada rapat pendirian itu telah dibentuk
beberapa panitia untuk menjalankan beberapa usaha yang antara lain menghasilkan
rencana Anggaran Dasar dan Anggaran Tetangga PDGI yang oleh saudara saudara
tentu telah dipelajari. Suasana rapat itu begitu optimis dan kami mengira bahwa
ide ini juga akan mendapat sambutan yang hangat dari semua sejawat dari luar
Bandung.
Sekian saudara saudara, dan dengan
perkataan yang serba singkat ini mudah mudahan acara berlangsung dengan lancar
dan tertib, serta mendapat keputusan-keputusan
yang berharga untuk bangsa, tanah air, dan kita sekalian.
Lewat
pidato tersebut, jelas benar bahwa maksud awal didirikannya PDGI adalah sebagai
organisasi yang betul-betul dapat mewakili seluruh dokter gigi di Indonesia Indonesia
dengan tidak memandang bangsa, golongan, dan agama. Sebuat topik yang saat
ini-pun masih aktual dengan banyaknya peristiwa yang mengancam persatuan dalam kebinekaan
Indonesia.
Kegiatan
Peringatan HUT PDGI ke-70 di Bandung berlangsung selama 3 hari. Hari pertama
berlangsung di Hotel Homann Bandung berupa acara mengenang detik-detik
pendirian PDGI yang puncaknya pembacaan pidato R.G. Soeria Soemantri.
Sebelumnya berlangsung dialog antara peserta dengan Ketua PB PDGI R.M. Sri
Hananto Seno dan Wakil Ketua Ugan Gandar. Dalam dialog tersebut Ketua PB PDGI
mengingatkan tantangan-tantangan yang akan dihadapi oleh dokter gigi Indonesia
di masa yang akan datang, apa yang telah berlangsung selama 70 tahun menjadi
dasar kuat bagi PDGI untuk selalu memperjuangkan dokter gigi Indonesia.
Hari
kedua peringatan HUT PDGI ke-70 diisi kunjungan ke situs purbakala Gua Pawon di
Padalarang. Kemudian dilanjutkan dengan acara resepsi betempat di Saung Aklung
Udjo malam harinya. Talk show Sejarah PDGI dengan nara sumber sesepuh PDGI
Bandung Dede Sutardjo, mantan Ketua PB PDGI Rini Zaura, dan Ketua PB PDGI R.M.
Sri Hananto Seno yang berlangsung setelah pertunjukan aklung khas Saung Udjo
selesai banyak mengungkap perjuangan dan semangat pengurus PDGI di masa lalu.
Menurut para nara sumber semua itu perlu dijadikan suri tauladan bagi pengurus
PDGI masa kini.
Jalan
santai dan bakti sosial di hari ke-3 menjadi penutup rangkaian kegiatan
Peringatan HUT PDGI ke-70 yang diselenggarakan di Bandung. Ada 10 mobil dental
unit yang melayani pasien di acara bakti sosial, ini merupakan rekor tersendiri
karena sebelumnya tidak pernah sebanyak itu. [Berita : Kosterman Usri. Foto : Irma Meitrieka]
Posting Komentar untuk "MAKSUD AWAL PENDIRIAN PDGI"