Berdasarkan survei yang dilakukan oleh
Unilever Indonesia di masa Pandemi Covid-19, ternyata terdapat
penurunan kebiasaan menyikat gigi pada orang dewasa sebanyak 11 %. Bahkan, 30 %
responden mengaku pernah melewati hari tanpa menyikat gigi sama sekali. Hasil survei tersebut
dipaparkan pada Konferensi Virtual Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2021, Kamis
23 September 2021. Menurut drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc.
selaku Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care,
Unilever Indonesia Foundation, BKGN
sudah dimulai sejak tahun 2010. Untuk tahun ini akan diselenggarakan di 26
Rumah Sakit Gigi dan Mulut serta di 50 cabang
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI). Program ini diharapkan mampu mendukung untuk
membebaskan masyarakat Indonesia dari masalah kesehatan gigi dan mulut melalui
penyediaan layanan kesehatan gigi yang mudah, aman, dan nyaman, yaitu
teledentistry. Teledentistry memungkinkan masyarakat bisa berkonsultasi secara
jarak jauh mengenai kesehatan gigi dan mulut, tanpa harus berisiko terpapar
Covid-19.
BKGN merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PT Unilever Indonesia, Tbk yang diwakili merk Pepsodent dengan didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). BKGN juga bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI). Tema BKGN 2021 adalah “Gigi Kuat, Hidup Sehat untuk #SenyumIndonesia”. Tema ini diangkat untuk mengedukasi dan melayani masyarakat agar terbebas dari gigi berlubang yang berpotensi meningkatkan risiko masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk penyakit jantung.
BKGN merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PT Unilever Indonesia, Tbk yang diwakili merk Pepsodent dengan didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). BKGN juga bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI). Tema BKGN 2021 adalah “Gigi Kuat, Hidup Sehat untuk #SenyumIndonesia”. Tema ini diangkat untuk mengedukasi dan melayani masyarakat agar terbebas dari gigi berlubang yang berpotensi meningkatkan risiko masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk penyakit jantung.
Dalam Konferensi
Virtual, Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU menyampaikan
pandemi Covid-19 menurunkan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan karena
tingginya risiko terpapar Covid-19. Ini justru menjadi hambatan untuk
mewujudkan Indonesia bebas karies tahun 2030. Untuk mengatasi itu, Kemenkes RI bekerja
sama dengan PDGI dan PTGMI telah menyusun petunjuk teknis kesehatan gigi dan
mulut di era pandemi sebagai upaya pengendalian penularan Covid-19. Hal ini
diharapkan mampu meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Ketua Pengurus Besar PDGI, Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM. Dalam Konferensi Virtual menekankan bahwa penting sekali untuk melakukan pendidikan kesehatan gigi dan mulut untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Beliau berharap melalui BKGN 2021, masyarakat Indonesia bisa meningkat kesadarannya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, salah satunya dengan menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Sementara itu Ketua AFDOKGI drg. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp. Pros. menyampaikan mengenai eratnya hubungan kesehatan gigi dan mulut dengan perilaku. Perilaku yang kurang baik akan berdampak rendahnya kesehatan gigi dan mulut seseorang. Untuk mengubah perilaku ini, penting untuk memiliki lingkungan yang mendukung perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut. Lingkungan utama di era pandemi ini adalah lingkungan keluarga. Oleh karena itu, penting untuk saling mengedukasi, terutama orang tua yang mencontohkan anaknya, perilaku kesehatan gigi dan mulut yang baik.
Mengenai korelasi antara gigi berlubang dengan penyakit jantung, dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP (K) FIHA, FAsCC selaku ahli kardiologi menjelaskan ketika gigi berlubang hingga dalam ke bagian pulpa, bakteri infeksi akan terbawa oleh pembuluh darah ke seluruh tubuh, salah satunya ke jantung. Jika bakteri terbawa ke jantung, maka dapat menyebabkan endokarditis. Berdasarkan penellitian, orang yang memiliki permasalahan kesehatan gigi berlubang berisiko terkena penyakit jantung hingga tiga kali lebih tinggi. Selain itu, sebuah studi di Korea Selatan menemukan bahwa dengan menyikat gigi rutin dua kali sehari akan menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular hingga 9 %. [Berita, Foto : Nadia Faradiba]
Ketua Pengurus Besar PDGI, Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K)., MM. Dalam Konferensi Virtual menekankan bahwa penting sekali untuk melakukan pendidikan kesehatan gigi dan mulut untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut masyarakat. Beliau berharap melalui BKGN 2021, masyarakat Indonesia bisa meningkat kesadarannya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, salah satunya dengan menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Sementara itu Ketua AFDOKGI drg. Rahardyan Parnaadji, M.Kes., Sp. Pros. menyampaikan mengenai eratnya hubungan kesehatan gigi dan mulut dengan perilaku. Perilaku yang kurang baik akan berdampak rendahnya kesehatan gigi dan mulut seseorang. Untuk mengubah perilaku ini, penting untuk memiliki lingkungan yang mendukung perilaku menjaga kesehatan gigi dan mulut. Lingkungan utama di era pandemi ini adalah lingkungan keluarga. Oleh karena itu, penting untuk saling mengedukasi, terutama orang tua yang mencontohkan anaknya, perilaku kesehatan gigi dan mulut yang baik.
Mengenai korelasi antara gigi berlubang dengan penyakit jantung, dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP (K) FIHA, FAsCC selaku ahli kardiologi menjelaskan ketika gigi berlubang hingga dalam ke bagian pulpa, bakteri infeksi akan terbawa oleh pembuluh darah ke seluruh tubuh, salah satunya ke jantung. Jika bakteri terbawa ke jantung, maka dapat menyebabkan endokarditis. Berdasarkan penellitian, orang yang memiliki permasalahan kesehatan gigi berlubang berisiko terkena penyakit jantung hingga tiga kali lebih tinggi. Selain itu, sebuah studi di Korea Selatan menemukan bahwa dengan menyikat gigi rutin dua kali sehari akan menurunkan risiko terkena penyakit kardiovaskular hingga 9 %. [Berita, Foto : Nadia Faradiba]
Posting Komentar untuk "KEBIASAAN MENYIKAT GIGI TURUN 11 %"