Budi Gunadi Sadikin, Menteri
Kesehatan Kesehatan Republik Indonesia yang membuka acara menekankan, “Masalah
kesehatan gigi dan mulut di Indonesia terbilang masih sangat tinggi. Beberapa
faktor penyebabnya antara lain kurangnya kesadaran, rasa enggan, dan kesulitan
akses ke tenaga profesional. Terlebih dengan adanya pandemi COVID-19, kita
harus mengubah cara pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Edukasi dan sinergi
dari berbagai pihak, termasuk kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi
dan mulut akan membuka harapan untuk mencapai target Indonesia Bebas Karies
2030. Pada Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Sedunia ini, saya mengapresiasi
inisiatif Unilever Indonesia bersama FDI World Dental Federation dengan PDGI
untuk berkolaborasi membantu masyarakat mendapatkan akses perawatan gigi dan
mulut melalui layanan teledentistry serta edukasi melalui kampanye
terbarunya. Mari wujudkan Indonesia Cemerlang, Bebas Gigi Berlubang!“
Ratu Mirah Afifah Head of
Professional Marketing Beauty and Personal Care Unilever Indonesia menanggapi,
”Percaya bahwa setiap senyuman begitu berarti, Pepsodent dan PDGI siap berbagi
peran mendukung pemerintah melalui program kesehatan gigi dan mulut secara
berkelanjutan. Melalui kampanye ‘Jangan Tunggu
Sampai Sakit Gigi, #KonsultasiGigiSekarang’, kami ingin membangun kesadaran
bahwa menunda ke dokter gigi dapat menyebabkan masalah yang lebih besar. Tidak
hanya dari sisi biaya yang pasti akan membengkak, permasalahan juga akan terus
terekskalasi hingga risiko terburuk, yaitu gigi tanggal. Tercatat rata-rata
pada usia 35-44 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 2 giginya, jika
tidak ada perubahan kebiasaan merawat gigi dan mulut dengan benar serta rutin
berkonsultasi ke dokter gigi, keadaan ini bisa semakin memprihatinkan.
Faktanya, rata-rata di usia 65 tahun masyarakat Indonesia sudah kehilangan 11
giginya.”
Lebih jauh
mengenai persebaran dokter gigi, Usman Sumantri Ketua Pengurus Besar
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)
menjelaskan, “Saat ini jumlah dokter gigi di Indonesia masih belum ideal. Jika
dibandingkan dengan rekomendasi WHO yaitu 1 dokter gigi untuk 7.500 orang, di
Indonesia faktanya 1 dokter gigi bertugas melayani 9.565 orang. Selain itu,
keberadaan dokter gigi, terlebih dokter gigi spesialis, memang masih terpusat
di perkotaan. Dari data-data ini terlihat bahwa ketidakadilan akses terhadap
dokter gigi masih menjadi masalah. Beberapa langkah strategis yang bisa diambil
antara lain adalah meningkatkan produksi lulusan dokter gigi dengan cara
menambah program studi Kedokteran Gigi dan spesialis, serta peran Pemerintah
Daerah untuk menyediakan sarana dan prasarana penunjang kerja yang baik.”
Sejalan dengan kebutuhan yang tinggi
akan perawatan kesehatan gigi dan mulut, Pepsodent bersama PDGI memperluas
akses pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi semua orang melalui layanan teledentistry gratis “Tanya Dokter Gigi
by Pepsodent” (di nomor WhatsApp: 0878-8876-8880). Diluncurkan pada 2020,
hingga kini tercatat 21.488 sesi layanan telah diberikan, dengan tingkat
kepuasan yang sangat baik.
Selama 1 April - 30 Juni 2022,
konsultasi akan diberikan oleh ribuan dokter gigi dari 100 PDGI cabang. Secara
khusus, 23 PDGI cabang juga akan
memberikan edukasi dan tindakan perawatan kepada masyarakat. Selain itu, 300
orang “Pepsodentist”, yaitu relawan dokter gigi swasta di seluruh penjuru
Indonesia yang akan ditampilkan dalam Dentist
Locator di situs Tanya Pepsodent juga akan ikut berpartisipasi. Para “Pepsodentist” bahkan berkomitmen memberikan perawatan
pembersihan karang gigi ringan dalam jumlah terbatas kepada masyarakat.
Maudy Koesnaedi, selebritas dan ibu
satu anak berbagi pengalaman, “Pergi ke dokter gigi sudah menjadi rutinitasku
dan keluarga, sehingga aku dapat terhindar dari berbagai permasalahan gigi dan
mulut, termasuk gigi tanggal. Namun memang masih banyak masyarakat yang belum
melakukannya karena berbagai kendala. Layanan teledentistry ‘Tanya
Dokter Gigi by Pepsodent’ menjadi solusi yang tepat, mudah, dan sangat
bermanfaat bagi semua orang. Apalagi ada fitur video call yang membuat sesi
konsultasinya jadi lebih efektif dan menyeluruh. Jangan tunda lagi, cegah sakit
gigi dengan memanfaatkan kesempatan ini!”
Kampanye ini
juga mendapatkan apresiasi dari Ihsane Ben Yahya, President FDI World Dental
Federation, “FDI bangga atas kemitraan yang telah terjalin selama lebih dari 17
tahun dengan Unilever Oral Care. Saya percaya kampanye ini dapat bantu
menangani kesenjangan pada perawatan gigi dan mulut, termasuk melalui layanan teledentistry. Kerusakan gigi yang
diabaikan hingga berujung ke gigi tanggal dapat berdampak luas, namun orang
cenderung tidak menyadari konsekuensinya terhadap kesehatan, kesejahteraan,
kualitas hidup, diskriminasi sosial, hingga hilangnya kesempatan untuk
bersekolah ataupun bekerja. Gigi dan mulut yang sehat berkaitan erat dengan
tubuh yang sehat, maka cara kita merawatnya akan menentukan kesehatan tubuh
kita di masa mendatang.”
Pepsodent juga meluncurkan Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang kemasan baru yang dilengkapi dengan QR code untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas. Cukup dengan memindai QR code tersebut, setiap konsumen dapat langsung mengakses layanan teledentistry “Tanya Dokter by Pepsodent” kapanpun dan dimanapun dibutuhkan. “Seluruh kampanye dan terobosan yang kami persembahkan diharapkan mampu meminimalkan halangan akses masyarakat Indonesia untuk memeriksakan diri ke dokter gigi agar mereka dapat hidup berkualitas dengan kesehatan gigi dan mulut yang lebih terawat, dan mewujudkan ‘Senyum Indonesia, Senyum Pepsodent’,” tutup Ratu Mirah Afifah. [Berita, Foto : PT Unilever Indonesia, Tbk]
Posting Komentar untuk "TELEDENTISTRY GRATIS DALAM RANGKA WOHD 2022"